Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Apakah Ada Hadits Tentang Kucing-Kucing? 3 Hadits Tentang Kucing dan Penjelasannya

Hadits Tentang Kucing-Kucing

Hai pembaca semua! Apakah kalian sedang mencari penjelasan tentang hadits tentang kucing-kucing? Jika jawaban kalian adalah “Iya”, selamat! Sekarang kalian sedang membaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, kita harus paham itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, kalian harus membacanya sampai selesai!

Secara spesifik, ada tiga hal penting tentang hadits tentang kucing-kucing yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Tiga hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Hadits Tentang Dosa Karena Menyiksa Kucing

Hal penting pertama tentang hadits tentang kucing-kucing yang akan saya jelaskan sekarang adalah hadits tentang dosa karena menyiksa kucing. Saya ingin kalian memahami itu terlebih dahulu sebelum kalian membaca lebih banyak penjelasan dalam artikel ini karena itu sangat penting.

Saya katakan bahw hadits tentang dosa karena menyiksa kucing sangat penting untuk dipahami karena kucing adalah salah satu hewan yang lemah yang sangat mudah untuk disiksa.

Adapun hadits tentang dosa karena menyiksa kucing yang saya maksud adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : … دَخَلَتِ امْرَأَةٌ النَّارَ فِيْ هِرَّةٍ ربَطَتْهَا فَلَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَلَا هِيَ أَرْسَلَتْها تَأكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwa Nabi (Muhammad) sallallallahu alaihi wa sallam bersabda, “…seorang perempuan masuk Neraka karena dia mengikat kucing dan tidak memberinya makan dan dia juga tidak melepaskannya agar itu bisa makan binatang-binatang kecil yang ada di tanah sampai itu (kucing) mati.”

Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa ada seorang perempuan yang menyiksa kucing. Kucing tersebut diikat dan tidak diberi makan sampai kucing tersebut mati. Karena itulah perempuan tersebut masuk Neraka.

Jika kita memahami hadits tentang kucing di atas, kita bisa menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Kita tidak boleh menyiksa hewan apapun.
  2. Orang yang menyiksa hewan akan masuk Neraka.
  3. Islam sangat menyayangi semua makhluk.

Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang dosa karena menyiksa kucing.”. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Hadits Tentang Kucing Tidak Najis

Hal penting kedua tentang hadits tentang kucing-kucing yang akan saya jelaskan sekarang adalah hadits tentang kucing tidak najis.” Saya ingin kalian memahami itu sekarang karena ada beberapa orang yang menganggap kucing adalah hewan yang najis.

Jika kita membaca beberapa literasi hukum Islam, kita akan menemukan penjelasan bahwa kucing bukanlah hewan yang najis. Jadi, kita boleh memegang kucing.

Kita bisa menemukan penjelasan tersebut dalam hadits di bawah ini:

عَنْ أَبِيْ قَتَادَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : فِيْ الْهِرَّةِ :  إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ ، إِنَّمَا هِيَ مِنَ الطَّوَافِيْنَ عَلَيْكُمْ . أَخْرَجَهُ الْأَرْبَعَةُ وَ إِبْنُ خُزَيْمَةَ 

Dari Abu Qatadah radliyallahu anhu, beliau (Nabi Muhamamd) bersabda tentang kucing; sesungguhnya itu tidak najis. Itu termasuk hewan-hewan yang mengelilingi kalian.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh empat orang (Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa’I, dan Ibnu Majah) dan Ibnu Khuzaimah.

Pembaca semua! Jika kita memahami hadits di atas, kita bisa menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Kucing bukanlah hewan yang najis sebagaimana yang telah saya jelaskan sebelumnya.
  2. Kucing adalah salah satu hewan yang tidak najis dan berkeliaran di sekitar kita.
  3. Kita boleh memelihara kucing dengan syarat kita harus benar-benar memeliharanya dengan baik.

Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang kucing tidak najis”. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Hadits Tentang Air Liur Kucing dalam Hukum Islam

Hal penting ketiga tentang hadits tentang kucing-kucing yang akan saya jelaskan sekarang adalah hadits tentang air liur kucing dalam hukum Islam. Saya ingin kalian memahami itu sekarang karena itu adalah salah satu hal penting tentang kucing dalam Islam yang harus dipahami dengan baik.

عَنْ عُمَرَ بْنِ خَارِجَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : خَطَبَنَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِمِنَى وَهُوَ عَلَى رَاحِلَتِهِ وَلُعَابُهَا يَسِيْلُ عَلَى كَتِفِيْ . أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَالتِّرْمِذِيُّ 

Dari Umar bin Kharijah radliyallahu anhu, dia berkata, “Utusan Allah (Nabi Muhammad) shallallahu alaihi wa sallam pernah berpidato kepada kami di Mina. Beliau berada di atas hewan yang menjadi kendaraannya. Air liur hewan tersebut menetes di bahuku.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Ahmad dan at-Tirmidhi.

Pembaca semua! Dalam hadits di atas dijelaskan bahwa air liur hewan yang dagingnya boleh dimakan itu suci. Yang dimaksud dengan hewan yang dagingnya boleh dimakan adalah hewan yang suci. Status hukum air liur tersebut juga mencakup hukum keringatnya. Itu dengan catatan bahwa cairan tersebut tidak datang dari dalam perut, mungkin datang dari kulit atau mulut.

Pada beberapa paragraf sebelumnya, saya sudah menjelaskan bahwa kucing adalah hewan yang suci atau tidak najis. Jadi, kita bisa membuat kesimpulan bahwa air liur kucing tidak najis.

Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang air liur kucing dalam hukum Islam. Sebagai muslim, kita harus paham itu.

Pembaca semua! Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang kucing-kucing dan beberapa hal penting tentang itu. Apakah kalian paham? Jika kalian ingin bertanya, silahkan bertanya!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

Posting Komentar

Posting Komentar