Guyv7L2vSNhTu9NNIC4AGodmAsDGZpqzql8qRx1N
Bookmark

Hadits Tentang Tidur Sebelum Shalat Tahajjud

Hadits Tentang Tidur Sebelum Shalat Tahajjud

Hai pembaca semua! Apakah kalian sedang mencari penjelasan tentang hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud? Jika jawaban kalian adalah “Iya”, selamat! Sekarang kalian sedang membaca artikel yang tepat. Mengapa? Karena itulah yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Sebagai muslim, kita harus paham itu. Karena itulah saya menulis artikel ini. Jadi, kalian harus membacanya sampai selesai!

Secara spesifik, ada beberapa hal penting tentang hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud yang akan saya jelaskan pada artikel ini. Beberapa hal penting yang saya maksud adalah sebagai berikut”

Hadits Tentang Shalat Tahajjud: Empat Hal Penting yang Harus Kalian Pahami

Hal penting pertama tentang hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud yang akan saya jelaskan sekarang adalah “hadits tentang shalat Tahajjud. Dalam beberapa paragraf di bawah ini saya akan menjelaskan empat hal penting tentang shalat Tahajjud yang harus kalian pahami. Saya ingin kalian memahami itu semua terlebih dahulu karena itu semua adalah beberapa hal dasar tentang shalat Tahajjud yang harus dipahami dengan baik.

Adapun hadits tentang shalat Tahajjud dan empat hal umum tentang shalat Tahajjud yang saya maksud adalah sebagai berikut:

Anjuran Shalat Tahajjud dan Hadits Tentang Anjuran Shalat Tahajjud

Adapun penjelasan tentang anjuran shalat Tahajjud dan hadits tentang anjuran shalat Tahajjud adalah sebagai berikut:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوْا السَّلَامَ ، وَأَطْعِمُوْا الطَّعَامَ ، وَصِلُوْا الْأَرْحَامَ ، وَصَلُّوْا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ ، تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Wahai manusia, sebarkanlah Salaam, berilah makan, sambunglah hubungan keluarga, shalatlah pada malam hari ketika manusia yang lain sedang tidur, pasti kalian akan masuk Surga dengan selamat.”

Pembaca semua! Jika kita memahami hadits di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa shalat pada malam hari (shalat Tahajjud adalah salah satu shalat pada malam hari) adalah salah satu cara untuk masuk Surga. Maksudnya adalah bahwa orang yang melakukan shalat Tahajjud akan mendapat pahala yang sangat banyak. Salah satunya adalah Surga. Karena itulah kaum muslim sangat dianjurkan melakukan itu.

Keutamaan Shalat Tahajjud dan Hadits Tentang Keutamaan Shalat Tahajjud

Adapun penjelasan tentang keutamaan shalat Tahajjud dan hadits tentang keutamaan shalat Tahajjud adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سُئِلَ أَيُّ الصَّلَاةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وأَيُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ ؟ فَقَالَ : أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللهِ الْمُحَرَّمِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, dia berkata, “(Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam) ditanya, “Shalat apa yang paling utama setelah shalat wajib dan puasa apa yang paling utama setelah puasa Ramadan?” Beliau menjawab, “Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah Ramadan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram.” Hadits tersebut diriwayatkan oleh Muslim.

Pembaca semua! Jika kita memahami hadits di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa salah satu keutamaan shalat pada malam hari atau salah satu keutamaan shalat Tahajjud adalah bahwa shalat tersebut adalah shalat Sunnah yang paling utama setelah lima shalat wajib (Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya).

Rakaat untuk Shalat Tahajjud dan Hadits Tentang Rakaat untuk Shalat Tahajjud

Adapun penjelasan tentang rakaat untuk shalat Tahajjud dan hadits tentang rakaat untuk shalat Tahajjud adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي الْعَبَّاسِ ، قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا ـ قَالَ لِيْ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :‏ أَلَمْ أُخْبَرْ أَنَّكَ تَقُومُ اللَّيْلَ وَتَصُومُ النَّهَارَ ‏؟ قُلْتُ : إِنِّي أَفْعَلُ ذَلِكَ‏ .‏ قَالَ : فَإِنَّكَ إِذَا فَعَلْتَ ذَلِكَ هَجَمَتْ عَيْنُكَ وَنَفِهَتْ نَفْسُكَ ، وَإِنَّ لِنَفْسِكَ حَقٌّ ، وَلأَهْلِكَ حَقٌّ ، فَصُمْ وَأَفْطِرْ ، وَقُمْ وَنَمْ ‏‏

Dari Abu al-Abbas. Dia berkata, “Saya telah mendengar Abdullah bin Amru radliyallahu anhuma berkata, “Nabi (Muhammad) shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Benarkah kabar yang sampai kepadaku, bahwa kamu shalat pada malam hari dan berpuasa pada siang hari?” Saya menjawab, “Sungguh saya melakukan itu.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya jika kamu melakukan itu, maka matamu akan letih dan jiwamu akan lemah. Sesungguhnya jiwamu memiliki hak dan keluargamu memiliki hak. Berpuasalah dan berbukalah. Shalatlah dan tidurlah.”

Pembaca semua! Jika kita memahami hadits di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa rakaat terbaik untuk shalat Tahajjud atau shalat pada malam hari adalah rakaat yang tidak menyulitkan kita. Kita tidak boleh melakukan banyak rakaat untuk shalat Tahajjud jika kita menyulitkan kita.

Doa Setelah Shalat Tahajjud dan Hadits Tentang Doa Setelah Shalat Tahajjud

Adapun penjelasan tentang doa setelah shalat Tahajjud dan hadits tentang doa setelah shalat Tahajjud adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا ، حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرِ يَقُوْلُ : مَنْ يَدْعُوْنِيْ فَأَسْتَجِيْبُ لَهُ , مَنْ يَسْأَلُنِيْ فَأُعْطِيْهِ , مَنْ يَسْتَغْفِرُنِيْ فَأَغْفِرُ لَهُ

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tuhan kita Tabaraka wa Taala setiap malam turun ke langit dunia. Ketiga tersisa sepertiga malam, Dia berfirman, “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mengabulkannya. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Barangsiapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku pasti mengampuninya.”

Pembaca semua! Jika kita memahami hadits di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa “doa setelah shalat Tahajjud” adalah “doa mustajab” atau doa yang dikabulkan.

Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang shalat Tahajjud dan empat hal penting tentang shalat Tahajjud. Sebagai muslim, kita harus paham itu semua.

Hadits Tentang Tidur Sebelum Shalat Tahajjud: Dua Hadits yang Harus Kalian Pahami

Hal penting kedua tentang hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud yang akan saya jelaskan sekarang adalah hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud dan beberapa hal penting tentang itu. Jadi, saya sangat berharap kalian membaca penjelasan di bawah ini dengan sangat baik.

Adapun hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud yang saya maksud adalah sebagai berikut:

وَقَالَ سَلْمَانُ لأَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُمَا : نَمْ ‏.‏ فَلَمَّا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ قَالَ : قُمْ ‏.‏ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏:‏ صَدَقَ سَلْمَانُ 

Salman berkata kepada Abu Darda’ radliyallahu anhuma, “Tidurlah”. Ketika akhir malam tiba dia berkata, “Bangunlah.” Nabi (Muhammad) shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Salman benar.”

Hadits di atas menjelaskan bawah tidur sebelum shalatt Tahajjud adalah kewajiban. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam menyetujui ucapan Salman kepada Abu Darda’ sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits tersebut.

عَنِ الأَسْوَدِ، قَالَ : سَأَلْتُ عَائِشَةَ رَضِىَ اللهُ عَنْهَا : كَيْفَ صَلاَةُ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِاللَّيْلِ ؟ قَالَتْ : كَانَ يَنَامُ أَوَّلَهُ وَيَقُومُ آخِرَهُ ، فَيُصَلِّي ثُمَّ يَرْجِعُ إِلَى فِرَاشِهِ ، فَإِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَثَبَ ، فَإِنْ كَانَ بِهِ حَاجَةٌ اغْتَسَلَ ، وَإِلاَّ تَوَضَّأَ وَخَرَجَ‏

Dari al-Aswad. Dia berkata, “Saya pernah bertanya kepada Aisyah radliyallahu anha, “Bagaimana shalatnya Nabi (Muhammad) shallallahu alaihi wa sallam pada malam hari?” Dia menjawab, “Beliau tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam. Beliau lalu shalat kemudian kembali ke tempat tidur beliau lagi. Jika muadzin telah mengumandangkan adzan, beliau bergegas bagun. Jika beliau memiliki hajat, beliau mandi. Jika beliau tidak memiliki hajat, beliau melakukan wudhu dan keluar.”

Hadits di atas menjelaskan bahwa Nabi Muhamamd tidur pada awal malam hari dan beliau bangun pada akhir malam hari untuk melakukan shalat pada malam hari. Shalat Tahajjud adalah salah satu shalat pada malam hari.

Hadits tersebut adalah salah satu dalil yang menjelaskan bahwa tidur sebelum shalat Tahajjud adalah kewajiban.

Pembaca semua! Itulah penjelasan singkat tentang hadits tentang tidur sebelum shalat Tahajjud dan beberapa hal penting tentang itu. Apakah kalian paham? Jika kalian ingin bertanya, silahkan bertanya!

Saya kira cukup sekian untuk artikel ini. Semoga bermanfaat. Amin.

Sampai jumpa lagi di artikel berikutnya!

Posting Komentar

Posting Komentar